Trims! Tiada Kesan Tanpa Kehadiranmu.

Jika setiap tahun kehidupan bisa dianggap sebagai buku dengan 12 bab di dalamnya dan setiap manusia memulai buku pertama tepat di hari kelahirannya, per hari ini aku resmi menuliskan buku ke-36. Tepat di usia 35 tahun. Angka yang menurutku masih tergolong muda seandainya aku hidup di belahan dunia lain, tapi, dianggap mendekati usia fosil dinosaurus di Indonesia.

Menyebalkan memang. Ketika negara lain secara resmi masih membuka kesempatan untuk belajar, bekerja, berkarya, dan melakukan banyak hal produktif lain, negaraku malah "menjadikan" 35 tahun sebagai usia mentok untuk mencoba memulai kehidupan yang lebih baik di bidang karir dan akademis. Kami, kumpulan manusia berusia 35 tahun, harus sudah mencapai titik kemapanan versi masyarakat (mungkin pemerintah juga). Menikah dan punya anak tentu menjadi salah satu indikator kesuksesan itu.

Sesungguhnya, aku tidak peduli.

Setidaknya, tidak terlalu peduli untuk mengikuti standar konyol itu. Aku membuat standarku sendiri sesuai dengan tujuan. Aku menjalani hidup dengan kecepatanku sendiri, berdasarkan kebutuhan. Lelah jika harus mengikuti "seharusnya... mestinya..." masyarakat yang tidak sempurna dan belum tentu bahagia itu. Pada akhirnya yang mampu membantuku adalah diriku sendiri.

Namun, aku juga tidak bisa bohong. Pencapaian teman-teman yang saat ini belum bisa aku raih adakalanya membuatku iri. Bukan iri yang berujung ingin melihat mereka sengsara, melainkan perasaan yang mendorongku untuk berpikir "what should I do next?". Aku ingin dikenang sebagai sosok seperti apa ketika aku mati nanti? Pertanyaan-pertanyaan itu belum mendapatkan jawaban yang bisa aku utarakan secara jelas karena tentu saja otak ini masih mempertimbangkan banyak kemungkinan.

Bukan bermaksud takabur, tapi, aku percaya jalan hidupku masih cukup panjang kok untuk mencari jawaban-jawaban itu. Saat ini, aku hanya ingin berusaha melakukan hal-hal baik dengan baik. Baik pada diriku sendiri, suami, keluarga, ancemon-ancemon di Ancemonium (baca: kucing), teman-teman, dan semua pihak yang ada di hidupku, termasuk robot vacuum di rumah.

Aku tidak tahu lembar terakhir di buku terakhirku akan tertulis apa. Aku hanya tahu 1 hal. Aku ingin menjadi orang yang bermanfaat. Kalau memang itu sulit, setidaknya kehadiranku tidak menambah kesulitan. Doakan aku, ya?


Selamat ulang tahun, Medianissa Helvianti Utami. Terima kasih sudah bertahan hingga detik ini. Aku menyayangimu.

Love,
M

Komentar

Postingan Populer