Trims! Tiada Kesan Tanpa Kehadiranmu.
Jika setiap tahun kehidupan bisa dianggap sebagai buku dengan 12 bab di dalamnya dan setiap manusia memulai buku pertama tepat di hari kelahirannya, per hari ini aku resmi menuliskan buku ke-36. Tepat di usia 35 tahun. Angka yang menurutku masih tergolong muda seandainya aku hidup di belahan dunia lain, tapi, dianggap mendekati usia fosil dinosaurus di Indonesia. Menyebalkan memang. Ketika negara lain secara resmi masih membuka kesempatan untuk belajar, bekerja, berkarya, dan melakukan banyak hal produktif lain, negaraku malah "menjadikan" 35 tahun sebagai usia mentok untuk mencoba memulai kehidupan yang lebih baik di bidang karir dan akademis. Kami, kumpulan manusia berusia 35 tahun, harus sudah mencapai titik kemapanan versi masyarakat (mungkin pemerintah juga). Menikah dan punya anak tentu menjadi salah satu indikator kesuksesan itu. Sesungguhnya, aku tidak peduli. Setidaknya, tidak terlalu peduli untuk mengikuti standar konyol itu. Aku membuat standarku sendiri sesuai den...